Usaha ditutup, Owner Bakso Sony Akan Melakukan Langkah Hukum Terhadap Pemkot Bandarlampung

Header Menu

Usaha ditutup, Owner Bakso Sony Akan Melakukan Langkah Hukum Terhadap Pemkot Bandarlampung

wartapalapa
Senin, 20 September 2021

  


Warta-palapa.com, Bandarlampung

Terkait penutupan usaha Bakso Sony oleh Pemerintah Kota Bandarlampung yang merupakan Icon Kota Bandarlampung, Owner Bakso Sony, Hi. Sony menggelar Konferensi Pers disalah satu gerai usahanya yang ditutup, Senin (20/09/2021). 


Pada konferensi pers tersebut, Hi Sony mengatakan "Bahwa Kami bingung dan sangat kecewa dengan sikap dan tindakan pemkot Bandarlampung yang memaksakan penutupan atau penyegelan usaha kami ini. 


Dalam konferensi pers tersebut, Hi Sony didampingi Kuasa Hukumnya Dedi Setiadi. 


Selalu kuasa Hukum Bakso Sony, Dedi Setiadi mengatakan, "pihaknya akan melakukan upaya hukum dan akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam menangani perkara ini."


Lebih lanjut Dedi menerangkan total sudah ada 18 gerai Bakso Sony yang di tutup, awalnya Kami berharap 12 gerai yang masih bertahan ini tidak ditutup, tapi malah ditutup jadi kita akan melakukan upaya hukum dan akan mengadukan Pemkot ke PTUN dan kita akan  siapkan bukti-bukti pembayaran pajak," Pungkas Dedi. 


"Dengan adanya penutupan gerai  akso Sony tersebut berdampak kepada 200 kehidupan karyawan serta keluarganya, siapa yang akan menanggung hidup mereka bila tidak bekerja lagi, apakah Pemkot Bandarlampung mau menanggung semua biaya hidup mereka, " Ujar Dedi. 


Pada kesempatan tersebut, Karyawan bakso Sony, Hermawan mengatakan "Kami sangat kecewa dengan tindakan Pemkot Bandarlampung dengan telah menutup semua gerai Bakso Sony di Kota Bandarlampung ini, karena dengan ditutupnya gerai Bakso Sony ini, Kami para karyawan kehilangan mata pencahariannya."


"Mana lagi di masa Pandemi Covid saat ini Mencari pekerjaan sangat susah. Kami juga punya keluarga yang butuh biaya hidup, tapi ini malah ditutup, Kami gak tau juga nasib nya gimana,"Keluhnya.


Hal senada diungkapkan Karyawan Bakso Sony Lainnya, Dwi Purnomo mengatakan, "bahwa selama ini, di Bakso Sony selalu menggunakan tapping box yang disediakan oleh pemerintah."


"Dengan ditutupnya Gerai Bakso Sony, apakah Pemkot Bandarlampung memikirkan dampaknya, Sedangkan saya serta para karyawan memiliki anak dan istri, apakah Pemkot Bandarlampung mau bertanggung jawab, Apakah Pemkot dapat memberi nafkah kita. Kita minta kejelasan. Saya sebagai kasir selalu memakai tapping box," jelasnya dengan keluh. 

 


Owner Bakso Sony, Hi Sony mengatakan,"selama ini urusan pembayaran pajak ia serahkan sepenuhnya kepada anaknya dan sepengetahuannya anaknya selalu rutin membayar pajak sebagai kewajiban kepada pemerintah."


"Saat Gerai Bakso Sony ditutup, Saya agak bingung dan tidak ditegur. Bagi saya tidak masalah usaha kami ditutup oleh Pemkot Bandarlampung, tapi yang saya pikirkan, ada karyawan saya menyangkut ratusan orang serta keluarganya, ini bagaimana,"ujar Hi Sony. 


Sony menyayangkan tindakan pemerintah kota yang tidak memikirkan nasib para karyawan serta keluarganya yang bekerja di seluruh gerai bakso Sony yang ditutup.


"Gak masalah ditutup yang penting tanggung jawab Pemkot ini terhardap karyawan," pungkasnya.  (Marli)