Warta-palapa.com, Tanggamus
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Lampung, Jalu Yuswa Panjang melakukan Monitoring dan Evaluasi sekaligus meresmikan Ruang tinggu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kota Agung dengan menggunting Pita secara simbolis, Sabtu (22/02/2025) Siang.
Dalam kunjungan tersebut Kakanwil Ditjenpas Lampung, Jalu Yusma Panjang memberikan apresiasi atas Caspian tugas dari UPT Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Kota Agung, atas sukses wujudkan pelayanan yang baik bagi warga binaan.
Kakanwil Ditjenpas Jalu mengatakan "Dari pengamatan saat monitoring tadi, kami sangat mengapresiasi baik terhadap kinerja dan capaian dari masing-masing UPT Lapas yang ada di Lampung. Khusus untuk Lapas kelas IIB Kota Agung yang kami nilai sudah berhasil menciptakan sejumlah program dari 13 akselerasi Ditjenpas."
Kakanwil juga menyampaikan, bahwasanya ada sejumlah program yang dinilai sudah berhasil dicapai dimana seperti, program ketahanan pangan dengan adanya pembuatan Tempe, penguatan pangan di sektor pertanian, pengelolaan Sampah dan pemberdayaan UMKM warga binaan seperti produksi sambal Uwabin, Sae cafe, barber shop dan Loundry itu kesemuanya dikerjakan dan dikelola langsung oleh warga binaan.
"Artinya program dari kepala Lapas kelas IIB Kotaagung sudah sangat bagus. Disini juga tentunya ada efek positive bagi warga binaan, dimana nantinya kedepan saat warga binaan sudah bebas dan kembali ke Masyarakat umum, bisa mengaplikasikan hal baik yang pernah diterima saat masih berada didalam masa rehabilitasi. Nantinya juga kan ada dampak bagusnya bagi Masyarakat luas secara umumnya," Ujar Kakanwil.
Jalu juga mengharapkan agar masing-masing UPT dapat semakin berinovasi dalam hal pelayanan yang baik terhadap warga binaan dan Masyarakat sekitar Lapas. "Jadi untuk Kalapas dan jajaran tidak boleh langsung puas dengan capaian yang ada sekarang. Justru harus lebih meningkatkan lagi inovasi demi terwujudnya pelayanan yang prima.
Saat disinggung terkait dinilai masih minimnya petugas pengamanan Lapas bila dibandingkan dengan banyaknya warga binaan, Jalu mengakui, memang bila dilihat perbandingan tersebut masih dinilai belum bisa memenuhi harapan. Karena memang saat ini masih minim personil pengamanan yang tidak seimbang dengan jumlah warga binaan. Meski kondisi minim personel, Jalu meminta, masing-masing UPT, dapat lebih mengoptimalkan dan memperbanyak perangkat CCTV di setiap sudut-sudut yang sulit terpantau oleh petugas yang berguna untuk lebih mengoptimalkan dan mempermudah pengawasan.
"Perbanyak CCTV dan harus ada satu ruang kontrol untuk melakukan pengawasan dengan perangkat CCTV. Artinya cukup satu petugas saja yang berjaga dengan cara memantau warga binaan melalui monitor CCTV, pasti akan jadi lebih maksimal dalam hal pengawasan," pinta Kakanwil Ditjenpas Lampung.
Untuk disiplin pegawai, dia menegaskan, staf dan petugas Lapas harus menunjukkan dan mengajak ke arah yang baik dan harus menjadi motivator yang baik bagi warga binaan. "Kita disini harus membina warga agar lebih baik, bukan malah jadi pelaku untuk berbuat tidak baik. Kita tidak akan mentolerir petugas yang nakal, apalagi mengarah pada perbuatan pidana. Yang jelas harus menjadi contoh yang baik dong bagi warga binaan," Pungkasnya. (MARLI)