Warta-palapa.com, Bandarlampung
Wakil Gubernur Jihan Nurlela, melakukan kunjungan ke work shop pembuatan Dryer untuk para petani yang ada di Provinsi Lampung, di Jalan Ratu Dibalau Tanjung Senang, Kota Bandarlampung, Sabtu (19/4/2025) Siang.
Kehadiran Wagub Jihan di dampingi Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki, Wan Abas Zakaria, Hipni dan dari Otoritas Ketahanan Pangan.
Mesin Dryer tersebut diproduksi untuk para Petani di Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung tahap awal ini menyiapkan 24 unit untuk dihibahkan dimasing-masing Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
Wagub Lampung Jihan Nurlela mengatakan "hal ini kami laksanakan sesuai janji kami pada saat kampanye agar para Petani sebagai Masyarakat yang memang memiliki mata pencahariannya sebagai Petani, salah satunya di Suoh Kabupaten Lampung Barat.
"Harga Gabah dan lain sebagainya yang fluktuatif dan lain sebagainya maka harus ada tindakan yang konkrit untuk memecahkan masalah tersebut," ujar Wagub Jihan.
Wagub Jihan juga menjelaskan bahwa selama ini pula kita melihat ada diluar Provinsi Lampung, sehingga kami Gubernur dalam hal ini menginspirasi program bagaimana ekosistem direalisasi itu hidup di Lampung.
Dengan adanya program ini, Wagub Jihan berharap supaya petani ketika panen tidak lagi menjual Gabah akan tetapi sudah menjual sudah bentuk menjadi Beras.
"Provinsi Lampung merupakan Provinsi pertama yang sudah bergerak agar program tersebut berjalan dan menganggarkan 10,9 Miliar dengan jumlah mesin yang kami suplai sejumlah 24 unit," tutupnya.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung saat mendampingi Wagub Jihan Nurlela sangat mengapresiasi langkah-langkah konkrit Gubernur dan Wakil Gubernur Mirza Jihan terkait komitmen nya dalam hilirisasi komoditas pertanian di Provinsi Lampung.
Hipni selaku pengamat membenarkan hal tersebut, karena merupakan keprihatinannya melihat apa yang terjadi saat ini, Lampung merupakan Provinsi penghasil Gabah ke 6 di Indonesia, akan tetapi jumlah Beras yang ada di Provinsi Lampung sangat terbatas.
"Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam menangani hal tersebut dan untuk Masyarakat Lampung supaya bisa lebih tenang karena jumlah Beras sesuai dengan harga yang terjangkau, sehingga perekonomian lokal dapat mencegah terjadinya inflasi," ungkapnya.
"Program yang dilaksanakan Pemerintah tidak main-main nantinya Provinsi Lampung akan menghasilkan 1,2 Juta Ton dalam setahun, jangan sampai kita penghasil Gabah terbesar ke 6 di Indonesia dijual ke seberang kemudian setelah jadi Beras, Beras tersebut bisa sangat mahal harganya," tutupnya. (Marli)